
JAKARTA (darkorchid-curlew-947014.hostingersite.com)— Festival film santri terbesar di Indonesia, Santri Film Festival 2025 (SANFFEST 2025), resmi dibuka pada Selasa pagi, 21 Oktober 2025, di Gedung A, Kemendikdasmen RI.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc membuka acara ini secara langsung, menandai dimulainya sebuah gerakan budaya baru berbasis karya sinema para santri.
Hadir dalam pembukaan sekitar 200 santri dan sineas muslim, serta sejumlah tokoh nasional seperti Habiburrahman El Shirazy, Christine Hakim, Deddy Mizwar, K.H. Muhammad Jazir ASP, hingga Ulama dan budayawan dari dalam dan luar negeri, termasuk peserta internasional dari Australia, Inggris, Qatar, dan Mesir.
Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa santri memiliki potensi besar dalam industri film nasional dan global, terutama dalam mengangkat nilai-nilai Islam, keberagaman budaya Indonesia, serta semangat kemanusiaan. “Indonesia memiliki lebih dari 43.000 pesantren. Itu adalah sumber daya budaya yang sangat besar. Lewat film, para santri dapat bicara kepada dunia,” ujarnya.
Ketua Komite SANFFEST 2025, Neno Warisman, menjelaskan bahwa festival ini merupakan hasil kerja kolektif sejak Maret 2025 bersama sineas muda dan budayawan lintas generasi, di bawah koordinasi Festival Director Fadhli Sapawie dan tim kreatif seperti Gus Achmad Ubaidillah, Vaisnava Mahatma, hingga Ibnu Sabil Santoso.
Dengan tema besar “Santri Memegang Pena Sejarah, Sinema Jadi Cahaya Peradaban”, SANFFEST 2025 menghadirkan program unggulan seperti Ta’aruf Film, workshop intensif, dan kurasi film pendek, yang akan berpuncak pada malam penganugerahan Piala SANFFEST pada Desember mendatang di Jakarta.
Sebanyak 11 kategori penghargaan akan diberikan kepada film-film terpilih karya santri dari berbagai penjuru Nusantara dan diaspora, sebagai bentuk apresiasi terhadap narasi-narasi segar yang membawa pesan damai, inspiratif, dan membumi.
Neno menutup pembukaan dengan penuh haru, “Narasi para santri hari ini akan melukis biru langit Indonesia dengan harapan dan cita-cita baik. SANFFEST bukan hanya festival film, ini adalah gerakan kebudayaan nasional,” pungkas Neno Warisman. Buyil-she
0



