Program SMK Go Global Siapkan Lulusan SMK Bersaing di Kancah Internasional

By
5 Min Read
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison di SMK Jateng. Foto: Siti KH

SEMARANG (darkorchid-curlew-947014.hostingersite.com) –Dalam rangka menjalankan fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian program pemberdayaan ekonomi masyarakat, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyelenggarakan  Workshop Kepala Sekolah SMK se-Jateng  untuk program SMK Go Global.

Hal ini untuk memperkuat pemahaman kepala sekolah mengenai arah kebijakan dan strategi implementasi program dalam rangka menyiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mampu bersaing di pasar kerja global.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam mengonsolidasikan pelaksanaan Program Prioritas Presiden: SMK Go Global. Kegiatan sendiri diikuti guru-guru SMK dan berlangsung Kamis (4/12/2025), di Hotel Tentrem.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar, menyatakan transformasi SMK penting untuk memastikan lulusannya dapat memiliki standar kompetensi global. Baik secara kapasitas (skill), maupun bahasa.

“Persaingan antar negara tidak hanya dalam perdagangan, tapi juga pasar kerja. SMK Go Global memastikan lulusan SMK kita mampu menaklukkan pasar kerja global,” kata Muhaimin yang juga berkomitmen memperbaiki sistem vokasi nasional dari hulu ke hilir melalui usulan pembuatan Badan Vokasi Nasional.

Kemenko PM menurutnya, terus mendorong transformasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi inkubator yang dapat mencetak satu juta talenta global.

Roadshow Workshop Kepala Sekolah SMK Go Global sendiri dilakukan  di tiga kota strategis di Indonesia. Adapun roadshow tiga kota tersebut diselenggarakan di Bandung, Makassar, dan Semarang, pada 1, 3, dan 4 Desember 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan transformasi SMK saat ini menjadi hal penting yang perlu didorong melalui kolaborasi lintas sektor, seiring tingginya angka lulusan sekolah kejuruan yang belum mendapatkan pekerjaan.

Untuk itu, roadshow ini merupakan langkah konkret Kemenko PM dalam menghadapi tantangan nasional, yakni 1,63 juta lulusan SMK yang belum mendapatkan pekerjaan.

“Sebagai penyelenggara negara, tugas kami bukan sekadar membuka akses pasar, tetapi memastikan supply dan demand bertemu pada standar kualitas yang sama. Kami berharap melalui transformasi SMK bisa mencetak 1 juta talenta global terampil,” ujar Leon.

Dia menegaskan bahwa inisiatif ini sangat krusial. Untuk itu, workshop ini sengaja digelar guna mengidentifikasi dan memetakan tantangan riil di tingkat sekolah. Selain itu, workshop ini juga sekaligus merumuskan langkah prioritas dalam revitalisasi satuan pendidikan.

Fokus Strategis Workshop: Tiga Pilar Transformasi

Leon menjelaskan, workshop dirancang untuk memberikan gambaran strategis yang komprehensif kepada para Kepala Sekolah, yang berfokus pada tiga pilar utama transformasi.

Pertama, peluang pasar global. Melalui workshop, para Kepala Sekolah diharapkan mendapatkan pemahaman bahwa terbuka peluang besar bagi lulusan SMK untuk mengisi tingginya permintaan Pekerja Migran Indonesia terampil (Specified Skilled Worker/SSW) di pasar global, terutama Jepang.

“Tujuan kami jelas, memastikan lulusan SMK dapat menjadi kontributor utama dalam pencapaian target nasional 1 juta PMI terampil,” kata Leon.

Kedua, ​kualitas & standarisasi supply. Dia menegaskan bahwa kualitas kompetensi lulusan, harus memenuhi standar global yang diharapkan oleh sisi demand (Jepang/SSW).

“Kami berupaya meningkatkan pemahaman Kepala Sekolah terkait standar dan kompetensi global. Kepala sekolah didorong merumuskan langkah prioritas revitalisasi kurikulum, yang mencakup pelatihan teknis berbasis industri, penguatan bahasa asing, sertifikasi internasional, dan pembekalan soft-skill,” ungkap Leon.

Terakhir, ​pelindungan dan keamanan. Aspek pelindungan, menurut Leon, adalah prioritas mutlak. Leon menekankan bahwa negara menjamin proses penempatan harus aman, legal, dan bermartabat.

Workshop ini memberikan pemahaman yang komprehensif untuk mencegah siswa menjadi korban penempatan non-prosedural, penipuan online, dan risiko TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).

Dalam kesempatan di Semarang, Leontinus Alpha Edison juga mengunjungi SMK Jateng. Di sini, Leon sharing dengan sejumklah siswa didampingi juga Plt Kepala SMK Jateng  di Semarang, Sri Suwarno.

Leon mengapresiasi SMK Jateng yang telah berkerjasama dengan beberapa perusahaan, yakni Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Bahkan telah mengirimkan siswanya magang ke luar negeri (Jepang). ‘’Jadi ternyata lulusannya juga cukup berkualitas untuk bisa diterima di Jepang,’’ jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah juga selalu mendung dan memfasilitasi siswa SMK agar bisa masuk di DUDI dan juga diterima di pangsa kerja global, diantaranya dengan memberi pelatihan bahasa asing seperti Inggris, Taiwan dan lainnya. Di satu sisi, juga memberi pelatihan-pelatihan, sehingga selain siap bekerja juga lulusan SMK diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, dengan berwirausaha. She

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.