
SEMARANG (darkorchid-curlew-947014.hostingersite.com)-Di penghujung tahun 2024 ini, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang mengukuhkan dua Guru Besar (Profesor) baru dari Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi (FE), yakni Prof Dr Luluk Muhimatul Ifada SE MSi dan Prof Dr Edy Suprianto SE MSi, Senin (30/12/2024).
Pada pengukuhan yang diadakan dalam rapat senat terbuka itu, hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Dr Bhimo Widyo Andoko SH MH. Dr Bhimo Widyo Andoko dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Unissula yang telah menambah kembali guru besar baru.
Menurutnya, penambahan guru besar baru di Unissula ini diharapkan akan memperkuat Unissula menghadapi tantangan di dunia pendidikan, ke depan. ”Guru besar sebagai semangat untuk menjadi lebih baik. Kita bersyukur antara Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) dan Unissula kompak dan sinergi, LLDIKTI memberi apresiasi. Sampai akhir tahun 2024 ini, Unissula luar biasa,” jelasnya.
”Saya pernah bertanya ke rektor (Rektor Unissula), setelah banyak pencapaian termasuk akreditasi Institusi Unggul, apa yang akan dilakukan Unissula di tahun 2025 atau apa yang akan ditargetkan di tahun depan? LLDIKTI Jateng mendorong, agar mulai sekarang makin diperkuat kerjasama Internasional dan kelas Internasional di Unissula. Sebab, untuk memperkuat Unissula di level Internasional, harus makin menunjukkan kelasnya di dunia,” jelasnya.
Penambahan dan kepemilikan guru besar menurut Bhimo menjadi titik pemikiran untuk membidik target tersebut, yakni di level Internasional. Diakui, jika penambahan jumlah guru besar di Unissula sangat signifikan. Saat ini saja sudah mencapai 74 orang. Diharapkan, para guru besar ini akan memberi semangat dan membimbing dosen lainnya untuk meraih gelar yang sama. Untuk Jateng sendiri, saat ini terdapat 209 guru besar yang telah dilahirkan dari sejumlah perguruan tinggi di wilaha LLDIKTI VI Jateng.
Sementara itu, Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Prof Luluk dan Prof Edy adalah profesor ke 3 dan ke 4 di Prodi Akuntansi dan Profesor ke-17 dan ke-18 di Fakultas Ekonomi. Dua guru besar baru ini tercatat merupakan Profesor ke-73 dan ke-74 di Unissula.
“Alhamdulillah Unissula saat ini sudah memiliki 74 guru besar. Saat ini sebanyak 58 dosen Unissula juga sudah berpangkat lektor kepala sehingga selangkah menuju gelar Guru Besar. Harapannya di tahun 2027 mendatang Unissula bisa memiliki 100 Profesor,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan capaian dua Guru Besar tersebut semakin menambah daya saing Unissula. “Saat ini Unissula adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Jateng dalam hal penjaminan mutu, proses pembelajaran, jumlah riset, jumlah jurnal internasional Scopus, jumlah mahasiswa baru dan jumlah guru besar,” pungkasnya.
Dalam pengukuhan Guru Besar (Profesor) tersebut, Luluk Muhimatul Ifada membacakan orasi ilmiah dengan judul “Implementasi akuntansi manajemen lingkungan berbasis nilai-nilai Islam menuju pembangunan berkelanjutan.
Luluk Muhimatul Ifada konsen pada bidang akuntansi lingkungan, yakni bagaimana pembangunan itu berkelanjutan, environmental government. Diantarannya, bagaimana perusahaan itu tidak hanya berorientasi pada profit semata. ”Tetapi harus memperhatikan dampak operasionalnya, pada lingkungan, sosial dan tata kelola,” jelasnya.
Adapun Edy Suprianto menyampaikan pidato berjudul ”Pengendalian internal dalam perspektif ilmu akuntansi.” Menurutnya pengendalian internal adalah upaya melindungi aset organisasi, mengidentifikasi risiko, mengatasi penipuan, memelihara catatan keuangan yang akurat, dan memastikan akun yang dapat diandalkan.
Pengendalian internal merupakan proses dan sarana preventif agar sejalan dengan rencana yang dituju, menjalankan amanah perusahaan dalam koridor kejujuran dan transparansi sehingga mencegah penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan. Pengendalian internal terbukti berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan. she
0



